Selasa, 24 November 2015

“WASPADA PEMBERIAN AIR PUTIH PADA BAYI”
 
Banyak minum air putih, maka tubuh akan sehat dan bugar. Pernyataan itu hanya berlaku untuk orang dewasa tidak untuk bayi. Pemberian air putih pada bayi akan berdampak kurang baik bagi kondisi kesehatannya. Salah satu pengaruh buruk yang ringan terhadap pemberian air putih pada bayi adalah mengurangi asupan ASI atau susu formula sehingga berdampak pada kenaikan berat badan bayi anda. Bahkan, kondisi yang lebih berat mungkin saja terjadi pada bayi yaitu keracunan air atau intoksikasi air yang mengakibatkan bayi menjadi kejang atau koma.

1. WAKTU TEPAT MEMBERIKAN AIR PUTIH PADA BAYI
Anda jangan buru-buru mempunyai kesimpulan, bahwa bayi tidak dapat diberikan air putih. Sebenarnya pemberian air putih dapat diberikan sesuai dengan waktu yang tepat pada bayi, salah satu untuk menentukannya adalah usia bayi yaitu setelah memasuki usia 6 bulan. Salah satu badan kesehatan Amerika Serikat memperingatkan agar orang tua tidak memberikan air putih pada bayi hingga bayi berusia enam bulan, hal ini berdasarkan penelitian yang dikhawatirkan akan menyebabkan bayi keracunan jika diberikan air putih terlalu sering. Bahkan para ahli menekankan hanya diberikan ASI saja pada bayi dibawah usia 6 bulan. Anda tidak perlu khawatir akan rasa haus bayi sebab bayi memiliki refleks pada rasa haus yang dialaminya sehingga pemberian ASI sudah dapat memenuhi kebutuhan bayi dibawah usia 6 bulan. Bahkan pemberian air putih pada bayi dibawah usia 6 bulan akan mengganggu kemampuan tubuh bayi dalam menyerap kandungan nutrisi ASI yang akan berdampak pada pertumbuhan bayi.

2. PENGARUH PEMBERIAN AIR PUTIH PADA BAYI DI BAWAH 6 BULAN
Salah satu alasan tidak diperbolehkan pemberian air putih pada bayi dibawah usia 6 bulan adalah sistem tubuh bayi yang belum matang, hingga kekebalan tubuh dikhawatirkan belum dapat menerima asupan yang terlalu banyak termasuk air putih. Faktor yang dikhawatiran adalah air putih yang tidak higienis sehingga terjadi paparan bakteri dan bahan mineral. Salah satu bahan mineral, seperti fluroide harus akan mengganggu perkembangan bayi anda. Kemudian selanjutnya adalah organ ginjal bayi yang belum sempurna sehingga pemberian air putih pada bayi akan mengakibatkan tubuh bayi mengeluarkan sodium dan air buangan terlalu banyak. Kehilangan sodium yang berlebih akan mempengaruhi aktivitas otak sehingga salah satu gejala awalnya adalah perubahan menta dan mengantuk, pembengkakan, suhu tubuh yang rendah dan juga kejang kejang. Selanjutnya adalah pemberian air putih pada bayi dibawah usia 6 bulan akan mempengaruhi asupan ASI, yang menjadi sumber nutrisi utama. Hal ini dipengaruhi karena perut bayi yang merasa penuh sehingga mengurangi keinginan untuk mengkonsumsi asi.

KESIMPULAN:
Dengan demikian, jangan memberikan air putih pada bayi dibawah umur 6 bulan .Meskipun pada kondisi bayi sedang diare sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan minuman elektrolit sesuai dengan kondisi bayi anda, kehilangan cairan pada bayi cukup dengan memenuhi nutrisi utama bayi anda dengan ASI. Bahkan pemberian air putih pada bayi yang mendapatkan ASI ekskulsif akan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuhnya sehingga mengganggu penyerapan ASI yang menjadi sumber utama nutrisi bayi di bawah usia 6 bulan. Apabila cuaca panas sebaiknya ibu menambah frekuensi menyusui sehingga bayi tidak mengalami kehausan. Berikan air putih pada saat bayi berumur 6 bulan setelahmendapatkan MPASI untuk mencegah konstipasi (sembelit)
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar