“WASPADA PEMBERIAN AIR PUTIH PADA BAYI”
Banyak minum air putih, maka tubuh akan sehat dan bugar. Pernyataan itu
hanya berlaku untuk orang dewasa tidak untuk bayi. Pemberian air putih
pada bayi akan berdampak kurang baik bagi kondisi kesehatannya. Salah
satu pengaruh buruk yang ringan terhadap pemberian air putih pada bayi
adalah mengurangi asupan ASI atau susu formula sehingga berdampak pada
kenaikan berat badan bayi anda. Bahkan, kondisi yang lebih berat mungkin
saja terjadi pada bayi yaitu keracunan air atau intoksikasi air yang
mengakibatkan bayi menjadi kejang atau koma.
1. WAKTU TEPAT MEMBERIKAN AIR PUTIH PADA BAYI
Anda jangan buru-buru mempunyai kesimpulan, bahwa bayi tidak dapat
diberikan air putih. Sebenarnya pemberian air putih dapat diberikan
sesuai dengan waktu yang tepat pada bayi, salah satu untuk menentukannya
adalah usia bayi yaitu setelah memasuki usia 6 bulan. Salah satu badan
kesehatan Amerika Serikat memperingatkan agar orang tua tidak memberikan
air putih pada bayi hingga bayi berusia enam bulan, hal ini berdasarkan
penelitian yang dikhawatirkan akan menyebabkan bayi keracunan jika
diberikan air putih terlalu sering. Bahkan para ahli menekankan hanya
diberikan ASI saja pada bayi dibawah usia 6 bulan. Anda tidak perlu
khawatir akan rasa haus bayi sebab bayi memiliki refleks pada rasa haus
yang dialaminya sehingga pemberian ASI sudah dapat memenuhi kebutuhan
bayi dibawah usia 6 bulan. Bahkan pemberian air putih pada bayi dibawah
usia 6 bulan akan mengganggu kemampuan tubuh bayi dalam menyerap
kandungan nutrisi ASI yang akan berdampak pada pertumbuhan bayi.
2. PENGARUH PEMBERIAN AIR PUTIH PADA BAYI DI BAWAH 6 BULAN
Salah satu alasan tidak diperbolehkan pemberian air putih pada bayi
dibawah usia 6 bulan adalah sistem tubuh bayi yang belum matang, hingga
kekebalan tubuh dikhawatirkan belum dapat menerima asupan yang terlalu
banyak termasuk air putih. Faktor yang dikhawatiran adalah air putih
yang tidak higienis sehingga terjadi paparan bakteri dan bahan mineral.
Salah satu bahan mineral, seperti fluroide harus akan mengganggu
perkembangan bayi anda. Kemudian selanjutnya adalah organ ginjal bayi
yang belum sempurna sehingga pemberian air putih pada bayi akan
mengakibatkan tubuh bayi mengeluarkan sodium dan air buangan terlalu
banyak. Kehilangan sodium yang berlebih akan mempengaruhi aktivitas otak
sehingga salah satu gejala awalnya adalah perubahan menta dan
mengantuk, pembengkakan, suhu tubuh yang rendah dan juga kejang kejang.
Selanjutnya adalah pemberian air putih pada bayi dibawah usia 6 bulan
akan mempengaruhi asupan ASI, yang menjadi sumber nutrisi utama. Hal ini
dipengaruhi karena perut bayi yang merasa penuh sehingga mengurangi
keinginan untuk mengkonsumsi asi.
KESIMPULAN:
Dengan demikian, jangan memberikan air putih pada bayi dibawah umur 6
bulan .Meskipun pada kondisi bayi sedang diare sebaiknya konsultasikan
dengan dokter untuk mendapatkan minuman elektrolit sesuai dengan kondisi
bayi anda, kehilangan cairan pada bayi cukup dengan memenuhi nutrisi
utama bayi anda dengan ASI. Bahkan pemberian air putih pada bayi yang
mendapatkan ASI ekskulsif akan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit
di dalam tubuhnya sehingga mengganggu penyerapan ASI yang menjadi sumber
utama nutrisi bayi di bawah usia 6 bulan. Apabila cuaca panas sebaiknya
ibu menambah frekuensi menyusui sehingga bayi tidak mengalami kehausan.
Berikan air putih pada saat bayi berumur 6 bulan setelahmendapatkan
MPASI untuk mencegah konstipasi (sembelit)
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar